Monday, 7 January 2019

Sejarah Asal dari Bunga Bouquet


Kebudayaan akan bunga bouquet juga memiliki sejarahnya tersendiri dari masa lampau. Wanita akan membawa berbagai macam tumbuhan obat-obatan, bawang dan tumbuhan pelengkap bumbu untuk mengusir para roh jahat yang berada di sekitar mereka disaat acara pernikahannya dilaksanakan.


Di masa lampau Yunani Roma, calon pengantin wanita dan pria akan menggunakan kalung untaian bunga yang dipasangkan pada leher mereka, dimana hal ini mengartikan sebuah kehidupan yang baru, harapan yang baru dan kesuburan dalam pernikahan mereka. Bouquet tradisional khas Celtic memiliki tanaman rambat ivy, tanaman obat biji-bijian dan tumbuhan pegunungan jenis heather. Kalung untaian bunga ini tidak terbuat dari bunga-bunga yang indah seperti di saat ini, namun terbuat dari tanaman-tanaman yang memiliki aroma sangat kuat dan juga berfungsi sebagai obat-obatan. Bunga dengan aroma yang kuat ini digunakan dalam rangkaian kalung bunga bertujuan untuk mengusir para roh jahat yang berada di sekitar mempelai disaat acara pernikahan mereka sedang berlangsung. Karena bunga beraroma kuat ini dipercaya memiliki kekuatan mistis dan sangat berhubungan erat dengan dunia roh. Sehingga pemilihan bouquet bunga pada zaman tersebut terlihat lebih mengutamakan fungsi untuk pengusiran roh dibandingkan hanya hiasan belaka.


Ketika Ratu Victoria menikahi Pangeran Albert, tanaman obat-obatan telah digantikan dengan bunga yang lebih segar, terutama bunga Marigolds. Bunga yang dapat dikonsumsi juga disertakan dalam bouquet kedua mempelai kerajaan ini. Calon mempelai wanita akan membawa rangkaian bunga yang telah disusun bersamaan dengan ketika dia berjalan menuju altar. Tanaman dari bouquet mempelai wanita ini, nantinya akan dikonsumsi secara bersama-sama dengan mempelai pria dan tamu dari acara pernikahan mereka selama prosesi pernikahan tengah berlangsung.

Pada masa Kerajaan Victoria, bunga telah menjadi sebuah pesan rahasia untuk pasangan, setiap bunga memiliki artinya masing-masing. Hal ini dipercaya dengan “bahasa bunga” yang dimana dimulai dari Negara Turki selama abad ke 17. Pasangan kekasih mulai menggunakan bunga sebagai cara untuk mengungkapkan perasaan mereka. Yang kemudian terciptalah bouquet bunga pada pernikahan dan menjadikannya sebagai salat satu tradisi dalam sebuah pernikahan.



Namun sayangnya, terdapat berbagai jenis bunga yang memiliki reputasi tak sesuai dengan arti bunga untuk sebuah pernikahan. Untuk para pasangan pengantin ini, arti dari setiap bunga yang mereka gunakan sangatlah mempengaruhi bouquet bunga yang mereka gunakan. Arti bunga ini juga dikenal sebagai ilmu Florigraphy, “bahasa bunga”. Mayoritas pecinta bunga mengikuti ilmu ini untuk dapat lebih memahami pesan yang terdapat dalam bunga ketika akan mengirimkan bunga atau menerima bunga dari pasangan atau keluarga terdekatnya.

Namun, di zaman modern saat ini, pasangan pengantin lebih memilih bunga untuk bouqet pernikahan mereka berdasarkan dari pemilihan warna dan bentuk yang dimiliki oleh setiap bunga yang mereka sukai. Bunga yang sesuai dengan kepribadian mereka, bentuk dari gaun yang dikenakannya dan juga dengan gaya unik yang mereka sukai. Selain itu di zaman modern ini bouquet bunga tidak hanya diperuntuk pasangan pengantin saja tetapi untuk berbagai macam acara, misalnya wisuda, kado ulang tahun, pindahan rumah, menjenguk orang sakit, bahkan hadiah untuk pacar.


No comments:

Post a Comment